Akhirnya Rencana Pengembangan Blok Masela Disetujui



AmbonBisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif diketahui telah menyetujui revisi kedua rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) Blok Masela. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto.


Dwi berharap dengan disetujuinya revisi PoD tersebut membuat proyek kebanggaan Presiden Joko Widodo tersebut dapat memulai produksinya pada 2029 mendatang. Adapun revisi POD diajukan oleh Inpex bersama dengan Konsorsium Pertamina dan Petronas.


"Revisi ke-2 POD I ini sudah disetujui tanggal 28 November kemarin dan target onstream akhir 2029 mudah-mudahan masih bisa mengisi target long term kita," kata Dwi dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (30/11/2023).


Menurut Dwi perubahan dalam rencana pengembangan Blok Masela dilakukan lantaran Inpex selaku operator ingin memasukkan fasilitas Carbon Capture and Storage (CCS) untuk proyek ini.


"Terus dari sisi kita, kita harus melakukan evaluasi dengan penambahan investasi itu bagaimana kita menjaga keekonomian proyek itu sekaligus menjaga penerimaan negara dan itu kita diskusi mengenai investasi apa yang bisa ditekan," kata Dwi.


Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan proyek Lapangan Abadi, Blok Masela dapat onstream pada 2029 mendatang. Hal ini menyusul masuknya konsorsium PT Pertamina (Persero) dan Petronas di Blok Masela menggantikan Shell yang hengkang dari blok tersebut.


Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan konsorsium yang terdiri dari Inpex, Pertamina, dan Petronas telah sepakat jadwal onstream Blok Masela dapat direalisasikan pada 2029.


"Kalau perencanaannya akan maju 2029. Saya kira ketiga partisipasi Inpex, Petronas dan Pertamina sudah sepakat untuk bisa ke 2029, first gas," kata Tutuka usai acara Penghargaan Keselamatan Migas tahun 2023, dikutip Rabu (4/10/2023).


Tutuka menyebut, konsorsium Blok Masela tengah melakukan revisi rencana pengembangan atau PoD. Dalam revisi tersebut, konsorsium akan menambahkan fasilitas CCS ke dalam rencana pengembangan.


"Itu rencananya, sekarang bikin detailnya. Salah satunya memasukkan CCS, abis itu kalau sudah tercapai baru diselesaikan POD-nya yang lebih komprehensif," katanya.


Untuk diketahui, Lapangan Abadi Blok Masela memiliki nilai investasi sebesar US$ 19,8 miliar, yang ditargetkan dapat memproduksi sebanyak 1.600 juta kaki kubik per hari (mmscfd) gas atau setara 9,5 juta ton LNG per tahun (mtpa) dan gas pipa 150 mmscfd serta 35.000 barel minyak per hari. Semula proyek ini diharapkan bisa beroperasi pada kuartal kedua 2027. (AB001)


Baca artikel menarik lainnya dari AMBONBISNIS.COM di GOOGLE NEWS