Rupiah Kembali Melemah, Dolar Naik ke Rp16.230 Hari Ini 29 April 2024



AmbonBisnis.com, - Mata uang rupiah dibuka dengan melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (29/4/2024), dipicu oleh tekanan dari data ekonomi AS. Menurut data dari Bloomberg, rupiah turun sebesar 0,14% atau 22 poin ke level Rp16.232 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS naik 0,05% ke level 105.860.


Di pasar Asia, mata uang kawasan lainnya juga bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang turun 0,53%, dolar Hong Kong turun 0,01%, won Korea melemah 0,48%, rupee India turun 0,03%, ringgit Malaysia melemah 0,18%, baht Thailand turun 0,07%, dan peso Filipina tergerus 0,01%. Namun, mata uang yang naik adalah yuan China sebesar 0,01% dan dolar Singapura sebesar 0,04%.


Sebelumnya, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa mata uang rupiah mengalami fluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp16.180 - Rp16.260 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya. Hal ini didasari oleh laporan dari Departemen Perdagangan AS yang melaporkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS pada tingkat tahunan sebesar 1,6% pada periode Januari-Maret, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.


Fokus pasar kini tertuju pada data inflasi AS yang masih tinggi, terutama indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti yang naik 3,7% pada kuartal pertama, melampaui perkiraan sebelumnya. Inflasi yang masih tinggi dapat mempengaruhi keputusan kebijakan suku bunga The Fed dalam pertemuan mendatang.


Di sisi lain, investor memperkirakan bahwa pertemuan kebijakan Bank of Japan (BOJ) tidak akan mendukung mata uang Jepang, dengan level dolar/yen 155 diperkirakan menjadi batasan bagi otoritas Jepang.


Sementara itu, dari dalam negeri, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terjaga dalam posisi surplus hingga Maret 2024, meskipun kondisi geopolitik meningkat. Pendapatan negara hingga Maret terkumpul sebesar Rp620,01 triliun atau setara 22,1 persen dari target pada kuartal pertama, meskipun turun 4,1 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya. (AB001)


Baca artikel menarik lainnya dari AMBONBISNIS.COM di GOOGLE NEWS