Investasi setara Rp142 triliun itu digelontorkan salah satunya untuk membangun pabrik baterai listrik di Batang, Jawa Tengah.
"Kami ingin sampaikan LG yang investasi US$9,8 miliar itu mulai groundbreaking nantinya di bulan Maret terakhir untuk 10 gigawatt pertama," tuturnya dalam Rakernas Kementerian Perdagangan 2021, dilansir dari cnninonesia.com Kamis (4/3)
Bahlil menjelaskan, nantinya LG bersama dengan Hyundai, POSCO Group dan salah satu perusahaan asal China akan bermitra dengan BUMN untuk membangun pabrik mobil listrik terintegrasi.
"Kerja sama dengan BUMN Indonesia yang mulai dari proses tembangnya smelternya kemudian baterai cell, mobil sampai dengan mesinnya," tuturnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Bahlil Lahadalia, Presiden LG Energy Solution Kim Jong-hyun dan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Sung Korea Selatan Yun-mo melakukan penandatanganan MoU terkait investasi tersebut pada pertengahan Desember 2020.
Sebelum kerja sama disahkan, ia menuturkan pemerintah telah melakukan negosiasi yang cukup alot dan panjang kurang lebih setahun lamanya sejak 2019 lalu.
"Alhamdulillah dari berbagai dinamika tersebut, pada 18 Desember 2020 kemarin pemerintah Indonesia telah melakukan tanda tangan MoU dengan LG Group dimana LG Grup juga menggandeng beberapa perusahaan salah satu di antaranya Hyundai," ujarnya.
Selanjutnya, konsorsium LG LG Energy Solution akan bekerja sama dengan konsorsium BUMN. Konsorsium tersebut mencakup MIND ID, yang terdiri dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum dan PT Aneka Tambang Tbk, bersama dengan PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (PErsero) atau PLN.
Sumber : cnnindonesia.com
Editor : AB001