Maluku Urutan Kelima Pengangguran Tertinggi di Indonesia



AmbonBisnis.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyampaikan 2,8 juta pengangguran Indonesia hopeless of job alias pasrah atau menyerah dalam mencari pekerjaan.

Ida mengatakan hingga saat ini total pengangguran di Indonesia mencapai 8,4 juta orang. Dari total tersebut sebanyak 2,8 juta atau 33,45 persen pasrah dalam mencari kerja.


Tercatat, dari 2,8 juta tersebut, 76,9 persen berpendidikan rendah atau lulusan SMP ke bawah.


Menaker Ida menyampaikan pengangguran yang merasa tak mungkin memperoleh pekerjaan adalah tantangan pertama penurunan pengangguran.


"Jadi karena tingkat pendidikan rendah, mereka tak memiliki harapan untuk memiliki pekerjaan. Ini mengindikasikan tingkat pendidikan mereka tak mampu menyiapkan mereka memasuki pasar kerja, baik pendidikan yang rendah maupun kompetensi mereka," katanya dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forum Kordinasi Pimpinan di Daerah (Forkompimda) di Bogor bahwa, dikutip dari cnnindonesai.com, Rabu (18/1).


Tantangan kedua dalam penurunan pengangguran adalah tekanan untuk meningkatkan penciptaan lapangan kerja, khususnya di sektor formal. Ketiga, nilai budaya kerja baru.


"Generasi Y dan Z yang masuk dalam pasar kerja telah membawa nilai-nilai budaya kerja baru. Misalnya nilai work-life-balance, pekerjaan yang bermakna dan worktainment," ungkap Ida.


Keempat, risiko mismatched atau ketidaksesuaian antara supply and demand akibat adanya digitalisasi. Menurutnya, digitalisasi mendorong perubahan permintaan keterampilan kerja, pola hubungan kerja, serta waktu dan tempat bekerja yang semakin fleksibel.


Ia menambahkan kunci untuk mengatasi pengangguran di pasar kerja adalah dengan menciptakan pasar tenaga kerja yang inklusif.


Sementara itu, data BPS mencatatkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2022 sebesar 5,86 persen. Catatan ini turun 0,63 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021 sebesar 6,49 persen.


Jika dirinci, ada 8,42 juta pengangguran yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 6 orang pengangguran.


Berdasarkan jenis kelamin, ada 5,93 persen pengangguran laki-laki dan 5,75 persen lainnya wanita. Kendati demikian, TPT pada 2022 ini turun dibandingkan dengan Agustus 2021, yakni 0,81 persen untuk laki-laki dan 0,36 persen wanita.


Sementara, jumlah pengangguran dari 2020 hingga 2022 masih banyak tersebar di perkotaan. Ada 7,74 persen TPT di perkotaan pada Agustus 2022, berbanding dengan 3,43 persen TPT di pedesaan.


Lebih lanjut jika dilihat berdasarkan kelompok umur, penduduk berusia 15-24 tahun tercatat dalam kategori TPT sebesar 20,63 persen pada tahun ini. Jumlah itu lebih banyak ketimbang penduduk usia 25-29 tahun (3,36 persen) dan 60 tahun ke atas (2,85 persen).


Untuk daerah dengan pengangguran terbanyak di Indonesia, BPS membaginya berdasarkan provinsi. Berikut 10 daerah atau provinsi dengan pengangguran tertinggi di Indonesia per Agustus 2022:


1. Jawa Barat (8,31 persen)

2. Kepulauan Riau (8,23 persen)

3. Banten (8,09 persen)

4. DKI Jakarta (7,18 persen)

5. Maluku (6,88 persen)

6. Sulawesi Utara (6,61 persen)

7. Sumatra Barat (6,28 persen)

8. Aceh (6,17 persen)

9. Sumatra Utara (6,16 persen)

10. Kalimantan Timur (5,71 persen)


(AB001/NET)