Jam Kiamat Hari Ini Disetel Ulang



AmbonBisnis.com, JAKARTA - 

Jam Kiamat (Doomsday Clock) bakal disetel ulang pada hari ini, Selasa (23/1/2024). Ini akan jadi pertanda seberapa dekat Bumi dari kehancuran karena ulahnya sendiri.

Doomsday Clock dibuat pada tahun 1947 oleh lembaga bernama Bulletin of the Atomic Scientist (BAS). Dekatnya jarum jam dengan tengah malam ditentukan dengan beberapa alasan.

Beberapa di antaranya seperti perang dan ancaman aksi nuklir. Selain itu juga karena perubahan iklim dan risiko kecerdasan buatan.

Setiap tahun pada tanggal 23 Januari pejabat terkait akan mengumumkan seberapa dekat dengan tengah malam. Jika jam kian mendekat dengan tengah malam, maka semakin dekat dengan kehancuran Bumi.

Sayangnya selama beberapa tahun terakhir, jam terus mendekati tengah malam. Tahun lalu, jam hanya berjarak 90 detik dari tengah malam, dikutip dari Daily Star, Selasa (23/1/2024).

Saat itu, panel mengatakan terdapat bahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perang Rusia dan Ukraina juga menjadi kekhawatiran utama dari keputusan.

"Perang di Ukraina masuk ke tahun kedua, dengan kedua pelah pihak yakin bisa menang. Kedaulatan Ukraina dan pengaturan keamanan Eropa yang lebih luas telah dipertahankan sejak akhir Perang Dunia II sedang dipertaruhkan," ungkap pernyataan panel.

Perang Rusia-Ukraina juga disebut telah menimbulkan pertanyaan soal bagaimana negara-negara dunia berinteraksi. Selain itu juga ada ancaman rencana Rusia menggunakan senjata nuklir.

"Dan yang terburuk, ancaman terselubung Rusia menggunakan senjata nuklir mengingatkan eskalasi konflik, karena kecelakaan, kesengajaan, atau kesalahan perhitungan, adalah risiko yang mengerikan," imbuh mereka.

Jam kian mendekat dengan tengah malam dibandingkan saat pertama kali diluncurkan. Pada 1947 jam menunjukkan tujuh menit dari bencana.

Doomsday Clock juga pernah berjarak lebih jauh pada 1991 yakni 17 menit. Tahun tersebut adalah saat perang dingin berakhir.

Sementara sejak 2020, jam telah berhenti di angka 100 detik sebelum tengah malam. BAS menyebutkan keputusannya karena kondisi iklim, disinformasi berbasis dunia maya, dan risiko nuklir.

Untuk tahun ini, kita perlu menunggu hingga panel mengumumkan waktu baru agar mengetahui pengambilan keputusan mengenai jam tersebut. (AB001)

Baca artikel menarik lainnya dari AMBONBISNIS.COM di GOOGLE NEWS