Breaking News: Dolar Dekati Rp 16.300, BI Lakukan Intervensi Agresif




AmbonBisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (19/4/2024), dengan mencapai Rp16.280 per dolar AS. Hal ini merupakan penurunan sebesar 0,68% dibandingkan dengan nilai tukar sebelumnya.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) juga mengalami kenaikan sebesar 0,10% menjadi 106,315 pada pukul 09.27 WIB, berbanding terbalik dengan penguatan sebesar 0,28% pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Pelemahan tajam rupiah ini terjadi seiring dengan meningkatnya ketegangan konflik antara Iran dan Israel. Israel meluncurkan serangan rudal sebagai respons terhadap serangan Iran pada Jumat dini hari. Kondisi ini telah menciptakan kekhawatiran di pasar keuangan, termasuk di pasar non-deliverable forward (NDF).

"Serangan balik Israel ke Iran telah mempengaruhi pasar NDF di luar negeri, di mana mata uang non-dolar melemah terhadap USD, sehingga rupiah juga mengalami pelemahan di pasar spot domestik," ujar Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI), Edi Susianto.

Dalam menghadapi situasi ini, BI akan melakukan intervensi secara agresif untuk menjaga stabilitas pasar. "Kami masuk pasar dengan langkah yang lebih tegas hari ini, untuk menjaga kepercayaan pasar," tambah Edi.

Pergerakan ini juga dipengaruhi oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS yang mulai melemah. Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa ekonomi AS masih cukup kuat, sehingga ekspektasi pemangkasan suku bunga telah bergeser ke belakang.

Ini merupakan perkembangan yang signifikan dalam pasar keuangan global, yang membutuhkan pengawasan dan tindakan yang tepat dari pihak berwenang untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan. (AB001)

Baca artikel menarik lainnya dari AMBONBISNIS.COM di GOOGLE NEWS