Menteri ESDM: Eskalasi Konflik Timur Tengah Berpotensi Pengaruhi Harga BBM di Indonesia




AmbonBisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengungkapkan dampak meningkatnya ketegangan di Timur Tengah terhadap harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia. Arifin mengakui bahwa perang yang semakin memanas di wilayah tersebut berpotensi menyebabkan kenaikan harga keekonomian BBM di Tanah Air.

"Sekarang kita tahan, sementara stok aman," ujarnya saat ditanya apakah harga BBM masih bisa ditahan hingga Juni 2024.

Pemerintah saat ini masih berupaya mempertahankan harga jual BBM ke masyarakat agar tidak naik, namun Arifin mengakui bahwa setiap kenaikan harga minyak per US$1 dapat berdampak signifikan terhadap subsidi dan kompensasi untuk BBM, yang dapat naik sekitar Rp3,5 hingga Rp4 triliun.

Meskipun demikian, pemerintah akan terus memantau perkembangan situasi global, terutama eskalasi konflik Iran-Israel.

Namun, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah telah menyebabkan kenaikan beberapa komoditas, termasuk minyak dunia dan emas. Hingga perdagangan hari ini, harga minyak Brent telah menguat 4,78% menjadi US$89,42 per barel, sedangkan minyak WTI naik 4,34% menjadi US$84,56 per barel.

Di samping itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga terpengaruh, dengan rupiah melemah menjadi Rp16.050/dolar AS pada Selasa (16/4/2024), menyentuh level terlemah sejak 2020. Hal ini terjadi di tengah melonjaknya indeks dolar AS dalam beberapa perdagangan terakhir. (AB001)

Baca artikel menarik lainnya dari AMBONBISNIS.COM di GOOGLE NEWS