Pin'J Bidik Pasar Pekerja Informal dengan Kredit Mikro Limit Kecil



AmbonBisnis.com, JAKARTA – Startup layanan finansial, Pin'J, kini membidik pasar pekerja informal di Indonesia dengan menawarkan kredit mikro dengan limit kecil antara Rp 100.000 hingga Rp 500.000. CEO Pin'J, Cynthia Susinto, menyatakan bahwa perusahaan ini bertujuan untuk membantu para pekerja informal mengelola keuangan mereka guna meningkatkan produktivitas. Cynthia menjelaskan bahwa banyak pekerja seperti ojek online atau kurir sering kesulitan mencari modal untuk kebutuhan dasar seperti bensin atau pulsa.

Pin'J lahir dari kebutuhan yang terlihat jelas di pasar tenaga kerja Indonesia, di mana 60% tenaga kerja beroperasi dalam sektor ekonomi informal. "Ketika pekerja tidak memiliki uang untuk bensin atau pulsa, mereka tidak dapat mengambil order," ujar Cynthia dalam acara temu media bertema “Accelerating Prosperity in Indonesia’s Gig Economy” pada Kamis (16/5/2024).

Didirikan pada tahun 2022, Pin'J membawa misi untuk menjadi teknologi finansial yang mengedepankan inklusi dan literasi finansial di strata yang sama di Indonesia. Cynthia menambahkan bahwa dengan meningkatnya literasi dan inklusi keuangan yang diperluas melalui teknologi, individu dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. "Secara keseluruhan kami sedang membentuk masa depan ekonomi Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan," tambahnya.

Pin'J akan bermitra dengan perusahaan yang memiliki pekerja lepasan atau kerah biru untuk menyediakan modal yang diperlukan bagi mereka. Berbeda dengan perusahaan multi-finance lainnya, Pin'J hadir dengan metode closed-loop platform, di mana ada batasan mengenai barang apa saja yang bisa dicairkan oleh para pengguna. Pin'J hanya membantu pembelian barang yang memang relevan dengan pekerjaan informal, seperti bensin, pulsa, dan token listrik.

Pin'J Bidik Pasar Pekerja Informal dengan Kredit Mikro Limit Kecil.



Saat ini, Pin'J telah menjalin kemitraan dengan perusahaan di berbagai industri seperti telekomunikasi, logistik, toko online, bahkan migas. Cynthia berharap Pin'J bisa meraih antara 7.000 hingga 10.000 pengguna. "Satu mitra bisa memberikan ribuan pengguna. Contohnya, Lazada baru meluncur pada April dan sudah menghasilkan sekitar 1.000 pengguna yang disetujui," ujarnya.

Pin'J juga merupakan peserta Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 8, program binaan Kemenkominfo. Program ini menargetkan startup tahap awal atau early stage yang ingin memperkokoh lini produk digital, model bisnis, hingga product market fit. “Kami sangat bangga melihat upaya yang dilakukan oleh Pin'J sebagai salah satu peserta dari program akselerasi kami," kata Direktur Ekonomi Digital Kemenkominfo RI, Boni Pudjianto. (AB001)

Baca artikel menarik lainnya dari AMBONBISNIS.COM di GOOGLE NEWS dan WA Channel